televisi juga masih ditempatnya. Di dekat tempat duduk Nia. Baru saja tangan Nia hendak menjangkau remote, tiba- tiba televisi dihadapannya menyala. Nia terkejut bukan main. Dilayangkannya pandangannya ke sekeliling ruangan. Hanya ada dirinya di ruangan itu. “Shasaaa..,” dengan takut- takut dipanggilnya nama temannya itu. “Sebentaaarr.. aku sedang membuat roti bakar nih,” suara Shasa terdengar dari arah dapur. Nah loh.. Shasa ternyata masih berada di dapur. Jadi siapa yang mematikan televisi dan menghidupkannya lagi? Tadinya ia pikir temannya itu iseng menghidupkan dan mematikan televisi dengan menggunakan remote yang lain. Dengan perasaan takut yang mulai menyergap, Nia memandang sekelilingnya. Jangan-jangan rumah Shasa ada hantunya… Hiiii…. Kalau begitu lebih baik ia menyusul temannya itu yang sedang berada di dapur. Baru saja ia bangkit dari duduknya, televisi yang sebelumnya menyala tiba-tiba mati. “Shasaaaaa….” Nia menjerit sambil berlari menuju dapur.
Hampir saja ia menabrak Shasa yang sedang berjalan perlahan sambil membawa baki. “Aaaaaaa….” Shasa menjerit. Sebagian karena terkejut, sebagian lagi karena takut baki yang sedang dipegangnya terjatuh. “Aduuuhh… Kamu kenapa sih? Mengagetkan aku saja. Untung baki yang kupegang tidak jatuh. Bagaimana kalau sampai jatuh? Tumpah deh jus jambu dan roti bakarnya. Padahal aku sudah susah payah membuat roti bakarnya.” Shasa nyerocos tanpa jeda. “A.. a.. ada.. ada.. hantu..” Tergagap-gagap Nia berusaha menjelaskan. “Hah?! Hantu?! Dimana?!” Shasa urung berjalan. “Di.. di.. di tempat.. ki.. ki.. kita.. be.. be.. belajar..” Shasa mengerutkan kening mendengar penjelasan temannya itu. Sejak kapan ada hantu di rumahnya?
masih 0 komentar untuk HANTU TELEVISI bagian 2
Posting Komentar